Langit Bintang Bulan

Langit Bintang Bulan

-22 Desember 2023: Hujan Meteor Ursid

Hujan meteor Ursid yang berlangsung dari tanggal 13-24 Desember, akan tampak datang dari rasi Ursa Minor. Hanya para pengamat di belahan Bumi Utara atau di atas garis khatulistiwa saja yang dapat menyaksikan lintasan meteor Ursid.

Rasi Ursa Minor akan terbit lewat tengah malam bagi pengamat di belahan Bumi Utara. Untuk pengamat di belahan Bumi Selatan, Ursa Minor terbit hampir bersamaan dengan Matahari terbit. Sehingga, hujan meteor Ursid tidak akan teramati oleh pengamat yang tinggal di bawah garis khatulistiwa.

Puncak hujan meteor Ursid terjadi pada tanggal 21-22 Desember 2023 dan meteor yang melintas di langit akan bergerak dengan kecepatan 33 km/jam. Saat mencapai intensitas maksimum, pengamat hanya bisa melihat 10 meteor per jam dari sisa komet 8P/Tuttle yang dilintasi Bumi.

Hujan meteor Ursid terbit pada pukul 04.15 WIB dari Bandung. Tapi untuk pengamat Indonesia di belahan bumi Utara atau di utara khatulistiwa seperti di Banda Aceh, hujan meteor ini bisa mulai diamati sejak pukul 01.20 WIB

Hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam yang dapat dinikmati keindahannya. Ada cara-cara melihat hujan meteor yang bisa dilakukan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.

Saat dilihat, hujan meteor bergerak seperti kilatan cahaya yang memanjang dan bergerak cepat. Berikut informasi selengkapnya soal cara melihat hujan meteor.

ilansir situs resmin LAPAN, hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah banyak. Meteor yang dilihat dari permukaan bumi akan terlihat seperti hujan yang turun.

Dikutip dari situs Space, berikut adalah cara-cara melihat hujan meteor:

Cari lokasi dengan medan pandang ke langit selatan,

Jauhi cahaya terang, pergilah ke tempat paling gelap untuk melihat hujan meteor secara jelas,

Lihatlah meteor dengan mata telanjang karena hujan meteor lebih baik disaksikan dengan penglihatan langsung,

Anda tidak memerlukan peralatan khusus, seperti teleskop atau teropong karena hujan meteor dapat disaksikan secara langsung,

Berikan waktu sekitar 30-45 menit untuk mata kita beradaptasi dengan kegelapan,

Hindari penggunaan ponsel saat ingin melihat hujan meteor agar mata bisa menyesuaikan penglihatan saat gelap,

Pilih lokasi dengan penampakan langit tidak terganggu pepohonan atau bangunan,

Nikmati hujan meteor sambil berbaring telentang agar menambah ketenangan saat menyaksikan menyaksikan peristiwa tersebut.

Selain hujan meteor ada beberapa fenomena langit berkaitan dengan fase Bulan yang terjadi di bulan Desember ini. Berikut daftar fenomena Bulan di Desember 2023 dan prakiraan waktu terjadinya:Baca selengkapnya di link berikut ini.Itu dia informasi seputar hujan meteor dan fenomena langit di bulan Desember 2023.

Sederet fenomena langit bakal terjadi di bulan November mulai dari hujan meteor sampai oposisi Planet Jupiter dan Uranus. Berikut rincian waktunya.

Jika Anda pemburu pemandangan langit, ada beberapa hal yang harus diingat agar tak melewatkan momentum keindahannya. Terlebih, sejumlah fenomena kerap berlangsung hanya sebentar saja. Ketepatan waktu jadi senjata.

Terlebih, November jadi masa mulai datangnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia setelah berbulan-bulan dilanda kekeringan imbas El Nino. Efeknya, langit bakal mendung melulu dan menutupi pemandangan langit itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pastikan pula lokasi pengamatan Anda tak banyak terpapar polusi cahaya. Wilayah pedesaan atau pegunungan mestinya jadi opsi.

Untuk lebih detilnya, berikut deret fenomena langit di bulan November dan waktunya yang dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber:

Awal November, hujan meteor Taurids, yang tergolong minor, bakal mewarnai langit meski frekuensinya tak begitu banyak.

Hujan meteor ini akan terjadi setidaknya tiga meteor per jam dan puncak hujan meteor terjadi pada larut malam dibandingkan sebelum fajar seperti kebanyakan hujan meteor.

Jadi, jika Anda sedang berkemah atau berada di luar ruangan pada malam itu, mungkin Anda akan menangkap satu atau dua bola api meskipun jumlahnya sedikit, seperti dikutip dari situs Almanac.

Menurut keterangan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORPA BRIN), hujan meteor ini terbagi dua, yakni Taurid Selatan dan Taurid Utara.

Taurid Selatan terjadi pada 6 November dengan frekuensi 6,3 sampai 6,9 meteor per jam. Ini terjadi pada saat Bulan masuk fase perbani akhir alias bulan separuh.

Taurid Utara berlangsung pada 13 November dengan kemunculan 4,2 sampai 4,8 meteor per jam. Fenomena ini bersamaan dengan fase bulan baru alias tak tampak Bulan.

Pada pertengahan November dini hari, fenomena hujan meteor mayor akan terlihat di bagian timur laut dekat konstelaai Leo, Hujan Meteor Leonid.

Leonid dapat terlihat dari Belahan Bumi Utara dan Selatan, jadi di mana pun Anda berada, jika Anda jauh dari polusi cahaya dan memiliki langit yang cerah, Anda dapat duduk santai dan menonton acara tahunan ini.

ORPA BRIN menyebut Hujan Meteor Leonid mencapai puncaknya pada 18 November. Frekuensinya bisa mencapai 8 sampai 12 meteor per jam jika pengamatan dilakukan di Rote Ndao, NTT, dan 9 hingga 14 meteor per jam di Sabang, Aceh.

Pada saat yang sama, Bulan masuk fase Sabit Awal, yang artinya hujan meteor bakal lebih jelas karena pesaing lemah.

Paling Terang Kedua: Canopus

Setelah Sirius, bintang paling terang kedua adalah Canopus. Juga dikenal sebagai Suhel, Suhail, ataupun alfa Carinae, nama "Canopus" sendiri diyakini dari nama kota kuno di utara Mesir.

Canopus diklasifikasikan sebagai bintang tipe-F, yang artinya ia lebih masif daripada Matahari kita. Terletak di rasi bintang Karina, bintang super raksasa kuning-putih ini 14.800 kali lebih terang daripada Matahari. Canopus merupakan bintang yang sulit diamati dari belahan Bumi utara karena ia berada di langit arah selatan.

Berada pada jarak sekitar 316 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, hal itu membuat Canopus sekitar 37 kali lebih jauh dari Bumi daripada jarak Bumi ke Sirius. Oh iya, magnitudo tampak Canopus adalah -0,72.

Paling Terang Ketiga: Rigil Kentaurus

Juga dikenal sebagai alfa Centauri, bintang ini juga merupakan sistem bintang biner seperti Sirius. Mereka terdiri atas tiga bintang yang masing-masing dikenal sebagai alfa Centauri A, alfa Centauri B, dan Proxima Centauri (alfa Centauri C).

Dengan magnitudo tampak -0,27, Rigil Kentaurus menjadi bintang paling terang ketiga di langit malam. Berada pada deklinasi -60°50', Rigil Kentaurus dapat dilihat oleh sebagian besar orang yang berada di belahan Bumi selatan. Bagi yang tinggal di lintang yang lebih tinggi dari 29°10’ selatan, bintang ini akan menjadi bintang sirkumpolar.

Rigil Kentaurus bersama dua bintang tetangganya terletak pada jarak 4,3 tahun cahaya jauhnya dari Bumi kita di rasi bintang Kentaurus. Ya, mereka adalah sistem bintang terdekat Bumi. Para astronom mengklasifikasikan Rigil Kentaurus sebagai bintang tipe G2V, yang artinya ia mirip dengan klasifikasi Matahari.

Desember 2023: Hujan Meteor Puppid-Velids

Berlangsung pada tanggal 1-15 Desember, Hujan meteor Puppid-Velids akan mencapai puncak pada tanggal 7 Desember. Hujan meteor tampak muncul dari rasi Puppis. Saat mencapai maksimum, hujan meteor ini memiliki laju 10 meteor per jam.

Hujan meteor Puppid-Velids baru dapat diamati setelah rasi Puppis yang menjadi radian hujan meteor ini terbit pada pukul 20.27 WIB dan dapat diamati sampai fajar menyingsing.

Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Puppid-Velids adalah pukul 03.00 WIB, saat titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit. Bulan yang baru melewati fase perbani akhir terbit tengah malam.

Ratusan ribu bintang terkandung dalam gambar inframerah Sagitarius C, wilayah dekat pusat Bima Sakti, yang diambil Very Large Telescope. Gambar: ESO/F. Nogueras-Lara dkk.

ANTARIKSA -- Langit malam adalah tempat yang menakjubkan yang dipenuhi dengan bintang-bintang. Ada beberapa bintang paling terang di langit.

Di kota-kota yang ramai, Anda mungkin hanya bisa melihat bintang-bintang paling terang. Di sisi lain, di lokasi yang sangat gelap, Anda mungkin melihat ribuan bintang berkilau di atas.

Bintang-bintang paling terang  ini telah menjadi pemandangan yang akrab bagi manusia sejak zaman kuno. Ada satu faktor kunci lain yang membuat beberapa bintang lebih terang dari yang lain. Faktor itu adalah suhu bintang.

Bintang-bintang panas cenderung menghasilkan lebih banyak cahaya daripada yang lebih dingin. Kita bisa mendapatkan gambaran kasar tentang suhu bintang berdasarkan warnanya. Bintang-bintang biru adalah yang paling panas, diikuti oleh putih, kuning dan oranye, dan kemudian bintang-bintang merah adalah yang paling dingin.

Untuk menempatkan urutan ini pada dasar yang lebih ilmiah, para astronom merujuk pada "tipe spektral" bintang, yang ditentukan oleh huruf diikuti oleh angka antara 0 dan 9.

Huruf-huruf tersebut, dari ujung biru hingga ujung merah, adalah O, B, A, F, G, K, M, dan kemudian angka-angka yang menyertainya membagi-bagi ini menjadi sepuluh langkah yang lebih kecil. Matahari kita sendiri, misalnya, adalah tipe spektral G2.

Berikut ini adalah bintang-bintang paling terang di langit:

SiriusSirius adalah bintang tercerah di langit malam. Sirius kadang-kadang menjadi objek tercerah dari semua objek langit termasuk Jupiter, Venus, dan Mars — dan kadang-kadang Merkurius. Kadang, Sirius membuat Stasiun Luar Angkasa Internasional tampak lebih terang ketika melintas di langit.

Sirius sebenarnya adalah sistem bintang biner. Namun, bintang keduanya terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang.

Pasangan binernya adalah Sirius B. Sirius B, bintang kecil yang redup ini sebenarnya adalah katai putih, dalam tahap akhir evolusi bintang. Membutuhkan teleskop yang kuat untuk melihatnya, bintang ini tidak ditemukan hingga tahun 1862. Saat itu para astronom belum dapat memperkirakan massa bintang ini hingga diamati oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble pada tahun 2005.

Massa bintang tersebut ternyata sedikit lebih kecil dari matahari kita sendiri, tetapi terkonsentrasi dalam volume yang mirip dengan ukuran Bumi.

Bintang yang lebih besar dari kedua bintang tersebut, Sirius A, yang membuatnya menjadi pemandangan menonjol di langit kita. Sekitar 10.000 kali lebih terang daripada Sirius B. Keduanya hanya berjarak 8,7 tahun cahaya.

Sirius Magnitudo: -1,46, Tipe: Deret utama, A0, Konstelasi: Canis Major

Canopus adalah bintang yang paling terang di foto ini. (Akira Fujii via sky and telescope)

Canopus adalah pemandangan belahan bumi selatan, tetapi sangat terang. Canopus adalah bintang raksasa, sepuluh kali lebih masif dari matahari kita, atau lima kali lebih masif dari Sirius A. Ini memberinya luminositas intrinsik yang jauh lebih tinggi daripada Sirius, yang berarti  tampak sedikit lebih redup di langit kita.

Canopus berjarak 313 tahun cahaya, 36 kali lebih jauh daripada Sirius ke Bumi.

Magnitudo: -0,74, Tipe: Raksasa, A9, Konstelasi: Carina

Arcturus lebih dingin dari matahari dan memiliki massa yang hanya sekitar satu setengah kali lebih besar. Namun, Acturus  menghasilkan energi yang jauh lebih besar, dengan luminositas intrinsik 113 kali lebih besar dari matahari.

Alasannya adalah karena Arcturus berada dalam tahap "raksasa merah" evolusinya. Bintang ini membengkak hingga sekitar 25 kali diameter matahari. Selain itu, dengan fakta bahwa Arcturus hanya berjarak 37 tahun cahaya dari kita, membuatnya menjadi salah satu bintang paling terang di langit malam.

Arcturus terlihat di belahan bumi utara sehingga menonjol dalam mitologi Eropa. Arcturus termasuk dalam konstelasi Boötes, yang dinamai dari seorang gembala legendaris yang konon bertanggung jawab atas konstelasi "beruang besar" terkenal dari Ursa Major. Bahkan, nama Arcturus itu sendiri bisa diterjemahkan secara kasar sebagai "penjaga beruang".

Magnitudo: -0,05, Tipe: Raksasa merah, K1, Konstelasi: Boötes

Alpha Centauri adalah sistem bintang terdekat dengan matahari, hanya sekitar empat tahun cahaya jauhnya. Sebenarnya, sistem ini terdiri dari tiga bintang terpisah, di mana yang paling terang, Alpha Centauri A, Alpha Centauri B dan Alpha Centauri C.

Alpha Centauri A adalah bintang tipe G yang serupa dalam ukuran, suhu, dan luminositas dengan matahari kita sendiri. Pendamping dekatnya, Alpha Centauri B, adalah bintang tipe K yang agak lebih kecil, lebih dingin, dan lebih redup.

Anggota ketiga dari sistem ini, Alpha Centauri C, adalah bintang "katai merah" yang jauh lebih redup dengan tipe spektral M5. Alpha Centauri C berjarak seperlima tahun cahaya dari dua bintang pertama tetapi bintang berada dalam arah kita, sehingga menjadikannya bintang tunggal terdekat setelah matahari.

Karena kedekatannya ini, bintang ini umumnya dikenal dengan nama Proxima Centauri. Meskipun kecemerlangannya membuat Proxima hanya bisa dilihat dengan teleskop, induknya Alpha Centauri A dan B, jika dilihat bersama-sama, menjadi salah satu bintang tercerah di langit.

Magnitude: +0.01, Tipe: Deret Utama, G2, KOnstelasi: Centaurus

Vega adalah bintang yang mirip dengan Sirius, dengan massa, diameter, dan tipe spektral yang sebanding. Namun, Vega berjarak sekitar tiga kali lebih jauh, pada jarak 25 tahun cahaya dari kita, sehingga tidak terlihat begitu terang di langit.

Beberapa hal membuatnya menjadi bintang yang sangat menarik bagi para astronom. Pertama, usianya relatif muda — hanya sekitar 450 juta tahun, yang kurang dari sepersepuluh usia matahari kita sendiri. Jadi, mengamatinya bisa memberi tahu kita bagaimana sistem bintang berperilaku dalam fase awal kehidupan mereka.

Sifat menonjol lain dari Vega adalah laju rotasinya yang cepat. Vega hanya membutuhkan 12,5 jam untuk berputar satu lingkaran penuh 360 derajat. Itu begitu cepat sehingga bintang ini terlihat pipih di kutubnya, seperti bola yang kurang terisi udara yang terinjak-injak.

Magnitudo: +0,03, Tipe: Deret utama, A0, Konstelasi: Lyra

Capella telah dikenal sejak zaman kuno. Nama resminya berasal dari kata Latin untuk kambing betina muda, dan di negara-negara berbahasa Inggris, sering dikenal secara tidak resmi sebagai "bintang kambing".

Ketika nama itu berasal, jauh sebelum zaman teleskop, bintang ini hanya terlihat sebagai titik terang berwarna kuning di langit, sehingga diasumsikan sebagai bintang tunggal. Namun, sekarang kita tahu bahwa situasinya lebih rumit dari itu.

Capella sebenarnya terdiri dari empat bintang, tersusun dalam dua pasang. Dua bintang tercerahnya mirip dalam tipe spektral dengan matahari, tetapi mereka sekitar sepuluh kali lebih besar, sementara dua bintang lainnya jauh lebih kecil dan redup sebagai katai merah. Seluruh sistem ini terletak sekitar 43 tahun cahaya dari Bumi.

Magnitudo: +0,08, Tipe: Raksasa, G3, Konstelasi: Auriga

Dari semua bintang dalam daftar ini, Rigel adalah yang paling jauh dari kita, berjarak 863 tahun cahaya. Namun, masih menjadi bintang terang ketujuh di langit malam karena luminositas intrinsiknya sangat tinggi  sekitar 10.000 kali lipat dari matahari kita sendiri.

Secara teknis, Rigel adalah "super raksasa biru". Biru berarti sangat panas, dan super raksasa berarti sangat besar, hampir 80 kali diameter matahari.

Rigel sebenarnya merupakan bagian dari sistem ganda. Rigel memiliki tiga pendamping yang lebih kecil, yang disebut Rigel Ba, Bb, dan C, meskipun mereka semua terlalu redup untuk dilihat tanpa teleskop.

Magnitudo: +0,13, Tipe: Supergiant biru, B8, Konstelasi: Orion

Di bulan Desember 2023 ini akan terjadi hujan meteor dan fenomena langit langka. Buat kamu pecinta astronomi, perlu mencatat daftar hujan meteor dan fenomena langit yang akan terjadi di bulan Desember 2023.

Dilansir dari situs Langit Selatan, berikut ini daftar hujan meteor dan fenomena langit di Desember 2023.

Bintang Paling Terang Pertama: Sirius

Dikenal juga sebagai alfa Canis Majoris, Sirius merupakan bintang paling terang di langit malam. Mangitudo tampaknya mencapai -1,46, tidak ada bintang seterang ini di langit Bumi dibandingkan dengannya.

Sirius merupakan sistem bintang biner, ia terdiri dari tiga bintang yang saling mengorbit. Bintang utama dari sistem bintang ini, Sirius A, memiliki sekitar dua kali massa Matahari, 25 kali luminositas Matahari, dan yang paling terang yang kita amati dari Bumi.

Sistem Sirius berjarak 8,6 tahun cahaya dari Bumi, dan diperkirakan berusia kurang dari 300 juta tahun, mereka juga dapat dilihat dari sebagian besar permukaan Bumi kecuali untuk lintang tinggi utara maupun lintang tinggi selatan.

Dalam kondisi tertentu, Sirius juga bahkan kadang-kadang bisa terlihat pada siang hari. Ia bersama dengan Betelgeuse dan Procyon membentuk sebuah asterisma di langit malam yang dikenal sebagai Segitiga Musim Dingin.

Paling Terang Kelima: Vega

Dikenal juga sebagai Wega, Fidis, Harp, maupun alfra Lyrae, bintang ini merupakan bintang paling terang kelima di langit malam dengan magnitudo tampak mencapai 0,03. Terletak pada deklinasi +38,78°, Vega hanya dapat dilihat hingga wilayah Bumi yang berada di atas garis lintang 51° S. Oleh karena itu, Vega tidak dapat diamati di Antartika maupun di bagian selatan Benua Amerika Selatan.

Jaraknya dari Bumi diketahui mencapai 25 tahun cahaya. Para astronom mengklasifikasikan Vega sebagai bintang A0V, yang artinya ia merupakan jenis bintang deret utama yang sedang melangsungkan fusi termonuklir di intinya, yakni mengubah hidrogen menjadi helium.

Bersama dengan bintang Altair dan Deneb, Vega membentuk sebuah asterisma populer yang disebut sebagai Segitiga Musim Panas, yang menjadi pertanda datangnya musim panas untuk belahan Bumi utara.

Nah, itulah lima bintang paling terang di langit malam. Jadilah seperti bintang, ia berani menjadi terang di tengah kegelapan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Langit malah tak pernah gagal menyuguhkan keindahan yang membuat kita takjub. Ketika langit cerah tanpa awan, kamu bisa dengan leluasa melihat kecantikan bintang-bintang yang tampak seperti kerlipan cahaya.

Salah satu bintang yang bisa kamu amati dari bumi yakni bintang Rigel. Bintang ini sering disorot karena merupakan bintang paling terang di konstelasi Orion. Meskipun lebih muda dari matahari, bintang ini diperkirakan lebih cepat mati. Kira-kira kenapa ya? Kalau kamu penasaran, yuk simak pembahasannya berikut ini!

Melansir laman Earth Sky, nama Rigel berasal dari frasa bahasa Arab, Rijl Jauzah al Yusra yang berarti kaki kiri dari yang utama. Ini merujuk pada letaknya yang berada di bagian kiri konstelasi Orion. Di kalangan astronomi, bintang ini lebih dikenal dengan nama Beta Orionis.

Penamaan bintang biasanya diberikan berdasarkan tingkat kecerahan, mulai dari alfa, beta, gamma, dan seterusnya. Meskipun merupakan bintang paling terang di rasi Orion, Rigel mendapat nama “Beta” sementara Betelgeuse yang sedikit lebih redup justru diberi nama “Alpha”. Hal ini diduga karena Betelgeuse merupakan bintang variabel yang spektrum kecerahannya berubah-ubah. Besar kemungkinan ketika ditemukan, Betelgeuse tampak lebih terang dibanding Rigel.

Memancarkan energi yang sangat besar

Dilihat dari keseluruhan radiasinya, bintang ini memancarkan energi yang sangat besar, yakni 120.000 kali lipat dibanding matahari. Ini dipengaruhi oleh suhu dan massanya yang cukup besar. Bintang Rigel mempunyai suhu yang sangat panas. Suhu permukaannya dapat mencapai 11.600 derajat celcius, dua kali lipat dibanding matahari yang hanya 5.500 derajat celcius. Rigel sendiri memiliki massa 21 kali massa matahari dengan diameter 70 kali diameter matahari.

Rigel merupakan bintang paling terang di konstelasi Orion. Meskipun jaraknya cukup jauh dari sistem tata surya, bintang ini masih bisa diamati dari bumi karena cahayanya yang sangat terang. Kamu bisa menemukan bintang Rigel saat musim panas di belahan langit utara atau saat musim dingin di bagian langit selatan.

Baca Juga: Kosmonaut Rusia Cetak Rekor Waktu Terbanyak di Luar Angkasa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Oposisi Jupiter dan Uranus

Dua planet raksasa gas, Jupiter dan Uranus, bakal saling berseberangan bulan ini. Keduanya akan berada pada titik orbit yang paling dekat dengan Bumi, dan juga sepenuhnya berlawanan dengan Matahari.

Dikutip dari RMG, oposisi adalah waktu terbaik untuk melihat planet mana pun karena lebih terang dari biasanya.

Jupiter akan mencapai oposisi pada tanggal 2-3 November, dan bisa dibilang merupakan peristiwa langit yang cukup langka karena hanya terjadi setiap 13 bulan sekali.

BRIN menyebut Jupiter akan mengalami puncak Oposisi Solar pada Jumat (3/11) pukul 12.03 WIB.

Sementara, Uranus akan mencapai oposisi pada 14 November pukul 00.19 WIB ketika jaraknya mencapai 18,6 Unit Astronomi (AU) dari Bumi. Magnitudonya akan +5,6, sehingga memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.

Jika area Anda tidak terlalu berpolusi cahaya dan cuaca mendukung, Anda akan dapat melihatnya. Jika tidak, Anda dapat melihatnya dengan teleskop.

Uranus bakal tampak sebagai piringan berwarna hijau muda, dan Anda bahkan mungkin dapat melihat beberapa bulannya! Jika Anda melewatkan oposisi Uranus, jangan khawatir, karena dia akan tetap bersinar hingga pertengahan Desember.

Purnama dan arah kiblat di halaman berikutnya...

Menurut data ORPA BRIN, fase Purnama akan terjadi pada 27 November pukul 16.16 WIB atau 17.16 WITA atau 18.16 WIT.

Di Amerika Utara, Bulan Purnama November populer disebut 'bulan berang-berang' (beaver moon). Istilah ini, dikutip dari The Washington Post, berasal dari penduduk asli Amerika dan diwariskan ke bangsa Eropa.

Pasalnya, pada periode inilah berang-berang menjadi sangat aktif, memperbaiki bendungan dan sarangnya untuk hibernasi musim dingin. Karena mereka kebanyakan aktif di malam hari, cahaya Purnama November membantu mereka melakukan pekerjaannya.

Sementara, fase Bulan lainnya di November antara lain Perbani Akhir (bulan separuh) 5 November pukul 15.37 WIB atau 16.37 WITA atau 17.37 WIT.

Fae Bulan Baru (bulan mati) terjadi pada 13 November pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA atau 18.37 WIT; serta Perbani Awal (bulan separuh) berlangsung pada 20 November pukul 17.50 WIB atau 18.50 WITA atau 19.50 WIT.

BRIN juga mengungkap fenomena Nadir Ka'bah akan terjadi pada 29 November pukul 04.09 WIB atau 05.09 WITA atau 06.09 WIT.

Nadir Ka'bah adalah fenomena astronomis saat Matahari berada tepat di nadir atau titik terbawah saat tengah malam.

[Gambas:Infografis CNN]

Karena Bumi bulat, Matahari akan berada tepat d atas titik antipode Ka'bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Ka'bah) ketika tengah hari. Hal itu berujung bayangan Matahari pada saat pagi, siang, dan sore akan mengarah ke kiblat.

Fenomena ini sering kali dimanfaatkan sebagai waktu yang tepat untuk meluruskan arah kiblat. Namun, atur ulang arah kiblat cuma bisa dilakukan di wilayah yang terkena ketika Matahari berada di atas ufuk.

Yakni, Maluku (kecuali Pulau Buru), Papua Barat, Papua, Timor Leste (kecuali distrik Oecussi), Papua Nugini, Selandia Baru, sebagian besar Australia, negara-negara di Oseania, Amerika Serikat, sebagian besar Kanada, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Untuk melakukan koreksi arah kiblat, Anda perlu memastikan beberapa hal sebelum melakukan pengukuran.

Pertama, tegak lurus atau posisi tongkat maupun bandul diletakkan tegak lurus ke permukaan Bumi. Kedua, rata atau tempat meletakkan benda maupun jatuhnya bayangan Matahari harus rata. Ketiga, tepat waktu.

Pengukuran untuk koreksi arah kiblat dapat dilakukan 40 menit sebelum dan sesudah waktu yang ditentukan dengan toleransi setengah menit jika cuaca kurang mendukung.

- Ada begitu banyak bintang di alam semesta. Tapi, sudah tahukah Anda apa saja bintang-bintang paling terang di langit Bumi? Berikut ini kami jabarkan lima paling terang di antaranya.

Dalam pandangan mata telanjang, bintang-bintang di langit mungkin tampak serupa, kenampakannya tidak lebih dari sebintik cahaya kecil di langit. Tetapi pada kenyataannya, bintang-bintang memiliki berbagai massa, warna, komposisi, spektrum, dan ukuran yang menakjubkan.

Seberapa terang sebuah bintang di langit ditentukan tidak hanya oleh faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, tetapi juga oleh jaraknya dari Bumi. Ada sebuah sistem yang dikenal sebagai magnitudo. Semakin terang sebuah bintang, semakin rendah nilai magnitudonya.

Sebagai contoh, magnitudo tampak Matahari adalah -27, Bulan purnama adalah -13, planet Venus (pada kemunculan paling terangnya) adalah -5. Lalu, berapa magnitudo bintang paling terang di langit Bumi? Mari kita bahas satu per satu.

Rigel adalah bintang paling terang ke-7 di langit

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Rigel merupakan salah satu bintang paling terang yang bisa diamati dari bumi. Melansir laman Earth Sky, Rigel memiliki magnitudo 0,13 yang menjadikannya bintang paling terang ke-7 di langit. Di konstelasi Orion, bintang ini merupakan bintang yang paling terang.

Bintang Rigel berada cukup jauh dari tata surya, yakni berjarak 870 tahun cahaya dari matahari. Meski demikian, ia masih dapat diamati dari bumi karena luminositasnya yang tinggi. Melansir Britannica, bintang ini memiliki luminositas 47.000 kali lebih besar dibanding matahari. Luminositas merupakan kecerahan suatu objek langit yang dipengaruhi besarnya energi yang dipancarkan bintang ke angkasa.