Manfaat Teknologi Pertanian
Penggunaan teknologi pertanian diharapkan dapat membantu petani dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan peningkatan permintaan pasar. Sebab itu, manfaat dari penggunaan teknologi pertanian sangat besar, baik bagi petani maupun masyarakat secara keseluruhan. Simak beberapa manfaat teknologi pertanian tersebut berikut ini.
Baca Juga: 7 Jenis Tanah Untuk Pertanian dan Perkebunan di Indonesia
Contoh Teknologi Pertanian yang Diterapkan di Indonesia
Pertanian merupakan sektor yang penting bagi kehidupan manusia, karena mampu menyediakan bahan pangan yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, beberapa contoh teknologi pertanian menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian. Beberapa contoh teknologi yang berperan kunci dalam bidang pertanian adalah mesin pemanen padi, dan mesin pencacah rumput.
Di Indonesia, teknologi pertanian sudah mulai diterapkan untuk membantu para petani meningkatkan hasil panen dengan optimal. Untuk tahu apa saja teknologi pertanian yang sudah diterapkan di Indonesia, mari simak uraian lengkap di bawah ini.
Mesin Pencacah Rumput
Mesin pencacah rumput termasuk teknologi pertanian yang sangat bermanfaat dalam mengolah limbah pertanian menjadi pakan ternak yang berkualitas. Misalnya, petani dapat dengan mudah mengolah jerami dan rumput menjadi pakan ternak yang siap pakai.
Mesin ini dapat memudahkan petani dalam menghemat waktu dan tenaga dalam mengolah pakan ternak. Mesin ini juga dapat membantu mengurangi limbah pertanian yang biasanya sulit diolah. Artinya, mesin pencacah rumput memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi produksi peternakan dan keberlanjutan pertanian.
Demokrasi Parlementer
Bersumber dari Kompas.com, demokrasi parlementer berlaku mulai awal kemerdekaan 1945 sampai 1959.
Demokrasi Parlementer atau Liberal adalah sistem dengan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950.
Artinya, pada saat itu, menteri bertanggung jawab pada parlemen langsung, bukan kepada presiden.
Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Berakhirnya Demokrasi Terpimpin di Indonesia?
Demokrasi ini disebut liberal karena sistem politik dan ekonomi yang digunakan memakai prinsip liberal.
Adapun ciri-ciri yang menandakan berlakunya sistem Demokrasi Parlementer di Indonesia ini, antara lain:
Lemahnya demokrasi sistem parlementer ini memberi peluang untuk dominasi partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Meski begitu, pada masa ini, koalisi partai mudah pecah sehingga kondisi politik nasional jadi tidak stabil dan diganti.
Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer disebut juga sebagai Demokrasi Liberal, yang merupakan masa ketika pemerintah Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950.
Artinya, kabinet bertanggung jawab kepada parlemen bukan kepada presiden.
Selain itu, Demokrasi Parlementer juga disebut sebagai Demokrasi Liberal karena sistem politik dan ekonomi yang berlaku menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Demokrasi Parlementer berlangsung sejak 17 Agustus 1950 hingga 6 Juli 1959.
Pada masa ini, kabinet-kabinet yang bekerja tidak pernah berumur panjang. Sebab, kabinet-kabinet itu dijatuhkan oleh Mosi Tidak Percaya partai-partai politik yang ada di parlemen.
Beberapa kabinet yang pernah memerintah pada masa Demokrasi Parlementer adalah:
Baca juga: Alasan Pemerintah Mengganti Sistem Presidensial ke Parlementer
Demokrasi Terpimpin berlaku setelah Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit pada 5 Juli 1959, di mana Indonesia resmi beralih dari Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin.
Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan sesuai dengan UUD 1945.
Sementara itu, Soekarno menjelaskan bahwa Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi kekeluargaan, tanpa adanya anarki liberalisme, tanpa otokrasinya diktator.
Adapun yang dimaksud dari demokrasi kekeluargaan adalah demokrasi yang mendasarkan sistem pemerintahan kepada musyawarah dan mufakat dengan pimpinan satu kekuasaan-sentral di tangan seorang sepuh atau tetua.
Menurut Soekarno, sistem demokrasi terpimpin inilah yang sesuai dengan UUD 1945.
Baca juga: Apa Peran Soekarno pada Masa Demokrasi Terpimpin?
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin berlaku setelah Presiden mengeluarkan dekrit pada 5 Juli 1959 sampai tahun 1965.
Dekrit itu dianggap menandai kekuasaan Presiden Soekarno yang hampir tak terbatas dan pemusatan kekuasaan.
Demokrasi Terpimpin yakni demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Ir. Soekarno juga menjelaskan kalau Demokrasi Terpimpin sifatnya kekeluargaan dan sesuai UUD 1945.
Namun dalam penerapannya, kekuasaan presiden malah jadi lebih besar dan mengarah ke sikap otoriter.
Hal ini merupakan bentuk penyimpangan sehingga demokrasi ini harus diganti dengan Demokrasi Pancasila.
Baca Juga: Pasal UUD 1945 yang Berkenaan dengan Demokrasi Pancasila, Materi PPKn
KOMPAS.com - Sejak merdeka hingga sekarang, Indonesia tercatat telah menerapkan empat sistem demokrasi.
4 sistem demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia adalah:
Baca juga: Penyebab Penyimpangan terhadap Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru
Meningkatkan Produktivitas Pertanian
Teknologi pertanian mampu memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia. Kehadiran teknologi pertanian seperti sistem irigasi yang menggunakan mesin pompa air dari Honda, membuat petani dapat menghemat waktu dan tenaga dalam proses produksi.
Penggunaan alat penyemprot yang menggunakan mesin serbaguna juga dapat meningkatkan efisiensi dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman. Ketika produktivitas pertanian meningkat, petani dapat memenuhi permintaan pasar dengan cepat. Hal ini tentu berdampak positif pada perekonomian Indonesia dan kesejahteraan petani.
Meningkatkan Keberlanjutan Lingkungan
Penggunaan teknologi pertanian juga dapat meningkatkan keberlanjutan lingkungan karena dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan meningkatkan pengelolaan limbah pertanian. Contohnya, penggunaan pupuk organik dan sistem irigasi dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Hasil Pertanian
Alat Penyemprot yang Menggunakan Mesin Serbaguna
Alat penyemprot merupakan salah satu teknologi pertanian yang sangat penting untuk membantu para petani dalam melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Dalam penggunaannya, alat penyemprot ini menggunakan mesin serbaguna sebagai sumber tenaga.
Proses penyemprotan pun bisa dilakukan dengan lebih efisien, serta dapat digunakan untuk lahan pertanian yang sulit dijangkau. Honda menyediakan mesin serbaguna untuk alat penyemprot bertekanan tinggi yang dapat Anda gunakan, yaitu Engine GX160T2 SD.
Mesin serbaguna seri GX ini terkenal dengan keandalan dan kinerja yang superior. Tingkat kebisingannya juga rendah, begitupun dengan emisi dan getarannya yang sama-sama rendah juga.
Traktor tangan menjadi salah satu teknologi pertanian yang sangat populer di Indonesia. Alat pertanian ini sangat membantu petani dalam mengolah lahan pertanian seperti membajak, menyiangi, menanam, dan memanen tanaman. Pekerjaan di lahan pertanian pun dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Honda menyediakan traktor tangan Tiller-F300 yang cocok digunakan untuk mencabut gulma di ladang sayur, perkebunan tebu, kapas, pisang, dan pemeliharaan kebun bunga. Traktor tangan ini dibekali dengan mesin 4 tak OHV berbahan bakar bensin dengan tenaga yang optimal.