Audit Employee Turnover Adalah

Audit Employee Turnover Adalah

Manajer yang Buruk

Umumnya, manager yang buruk akan lebih banyak memberikan tekanan pada karyawan. Walaupun tidak semua manajer seperti itu, namun manager yang buruk akan beranggapan bahwa karyawan yang ada dibawahnya sebagai pelampiasan amarah atas kesuksesannya.

Untuk mengurangi kasus ini, ada baiknya pihak perusahaan memberikan pelatihan kepemimpinan pada manajer. Pelatihan kepemimpinan akan memberikan wawasan segar pada manager untuk bisa memperlakukan bawahannya dengan baik.

Pelatihan yang Efektif

Jika ada karyawan yang kebingungan dalam melakukan pekerjaannya, bisa jadi karena Anda belum memberikan pelatihan yang efektif untuk mereka. Pelatihan yang efektif akan membuat karyawan tidak lagi kebingungan dalam melakukan pekerjaannya.

Perceptions of injustice and unfairness

Research suggests that organizational justice plays a significant role in an employee’s intention to exit an organization. Perceptions of fairness are antecedents and determinants of turnover intention, especially in how employees are treated, outcomes are distributed fairly, and processes and procedures are consistently followed.[40]

Negative consequences

Kumpulkan jumlah karyawan yang keluar

Temui manajer SDM atau manajer departemen anda untuk mengumpulkan jumlah pasti karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam periode pengukuran yang anda tentukan. Pastikan untuk mengonfirmasi angka terakhir dengan pimpinan dan manajer SDM sebelum menghitung, karena angka yang salah dapat mempengaruhi hasil persamaan anda secara signifikan.

Employee Turnover Adalah: Sebab, Akibat, dan Cara Mencegah Turnover Pada Karyawan

Employee turnover adalah suatu kondisi adanya staf kantor yang mengundurkan diri dan posisinya digantikan dengan orang lain. Kondisi seperti ini sudah sangat lumrah terjadi di berbagai perusahaan.

Employee turnover bisa memberikan keuntungan bilal staff yang digantikan memiliki performa yang lebih baik daripada staff yang resign. Tapi, bila angka employee turnover sangat tinggi, maka perusahaan akan merugi.

Lantas, kenapa perusahaan bisa merugi bila angka employee turnover terlalu tinggi? Bagaimana cara terbaik untuk mengendalikan employee turnover? Mari kita bahas bersama di bawah ini.

Menanam Budaya dan Lingkungan Kerja yang Ramah Teknologi

Jika kita membicarakan teknologi itu artinya kita membicarakan kemudahan. Membudayakan teknologi pada perusahaan adalah sebagai langkah untuk memenuhi keperluan karyawan. Seperti menggunakan teknologi pada aplikasi akuntansi untuk memenuhi bagian akuntan atau keuangan perusahaan dalam melakukan tugas nya.

Contoh lainnya adalah dengan menyediakan laptop pribadi untuk keperluan kerjanya. Terlebih lagi disaat pandemi atau krisis lingkungan seperti ini, Anda harus bisa membekali setiap karyawan dengan laptop kantor agar mereka tidak lagi kebingungan saat bekerja di rumah.

Baca juga: Warehouse Management System (WMS): Pengertian, Konsep dan Kelebihannya

Masuk keluarnya karyawan pada suatu perusahaan adalah hal yang sudah sangat umum terjadi. Tapi, bila hal tersebut sering sekali terjadi, maka akan memberikan dampak negatif untuk perusahaan. Untuk itu, pihak perusahaan harus bisa menurunkan angka employee turnover ini seminimal mungkin agar tidak terjadi kerugian yang lebih parah.

Selain itu, perusahaan juga harus mampu mengelola keuangannya dengan rapi agar kerugian lainnya bisa ditekan. Nah, untuk membantu Anda sebagai seorang pebisnis untuk mengelola keuangan, Anda bisa menggunakan aplikasi akuntansi dari Accurate Online.

Accurate Online adalah aplikasi akuntansi yang memberikan berbagai fitur keuangan terlengkap untuk kebutuhan bisnis Anda, seperti laporan keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan moda, dll.

Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan fitur lain yang mampu membantu manajemen perusahaan Anda, seperti fitur payroll, persedian, stock opname, dll.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Internal versus external

Like recruitment, turnover can be classified as "internal" or "external".[28] Internal turnover involves employees leaving their current positions and taking new positions within the same organization. Both positive (such as increased morale from the change of task and supervisor) and negative (such as project/relational disruption, or the Peter Principle) effects of internal turnover exist, and therefore, it may be equally important to monitor this form of turnover as it is to monitor its external counterpart. Internal turnover might be moderated and controlled by typical HR mechanisms, such as an internal recruitment policy or formal succession planning.

Internal turnover, called internal transfers, is generally considered an opportunity to help employees in their career growth while minimizing the more costly external turnover. A large amount of internal transfers leaving a particular department or division may signal problems in that area unless the position is a designated stepping stone position.

Gaji dan Fasilitas yang Kompetitif

Walaupun gaji selalu menjadi daya tarik utama setiap karyawan, namun fasilitas yang diberikan oleh karyawan juga adalah suatu hal yang harus bisa Anda perhatikan. Berbagai tunjangan seperti asuransi, jaminan hari tua, hingga fasilitas lain seperti diperbolehkannya bekerja di rumah dan jam kerja yang fleksibel bisa Anda tawarkan pada karyawan agar mereka betah untuk kerja di perusahaan Anda.

Turnover karyawan tahunan

Banyak perusahaan akan menghitung turn over karyawan mereka setiap tahun. Ini sering diselesaikan oleh bisnis kecil yang mungkin tidak melihat hasil yang signifikan setelah menghitung tingkat pergantian karyawan triwulanan karena ukuran perusahaan mereka yang lebih kecil. Menghitung turnover karyawan tahunan dapat membantu bisnis mengukur kinerja akhir tahun dan mempelajari cara membuat program keterlibatan karyawan yang lebih kuat.